10 Cerita Misteri Gunung Gunung Di Indonesia Yang Bikin Merinding
Misteri Dunia - Indonesia memang sangat terkenal dengan barisan pegunungan yang akan membuat kita berdecak kagum. Sejumlah gunung pun menjadi tantangan lebih bagi para pendaki untuk ditaklukkan. Namun, seperti yang kita pahami, bahwa lokasi-lokasi alam memang menjadi tempat-tempat 'hidup' makhluk-makhluk astral.Kita bisa percaya atau tidak, tapi memang hal-hal seperti ini selalu dipercaya pendaki dan penduduk sekitarnya. Nah, sebagai buktinya, Misteri Dunia punya 10 gunung, yang konon katanya, paling angker di Indonesia. Mari kita simak bersama-sama gaess.
1. Gunung Ciremai
Gunung Ciremai |
Namun, selayaknya gunung lain, Apabila penunggu diganggu, maka pendaki akan diganggu juga. Hal serupa dialami oleh seorang pendaki gunung asal Jakarta. Saat itu dia pergi bersama dua temannya berada di salah satu posko tengah jalur pendakian Ciremai. Mereka beristirahat pada malam pertama saat mereka mau naik.
Teman-temannya tiba-tiba berteriak 'Gempaa! Gempaa!', tapi pendaki asal Jakarta ini tidak merasakan gempa. Malah dia melihat sesosok berjubah putih sedang terbang di atas teman-temannya. Kemudian, dia langsung memanjatkan doa dan berusaha menenangkan teman-temannya semua.
Gangguan itu belum berakhir sampai keesokan paginya. Mereka 'disesatkan' saat akan turun sehingga perjalanan yang hanya butuh satu jam, mereka memakan waktu lebih dari tiga jam. Mereka panik dan kewalahan, pendaki itu pun akhirnya duduk dengan tenang sambil memanjatkan doa. Saat membuka mata, tiga temannya hilang, tapi dia dikelilingi tujuh pria berjubah putih.
Dia berusaha meminta maaf dan minta tidak diganggu lagi. Usut punya usut, ternyata salah satu temannya, membuang sampah dan buang air sembarangan saat di puncak. Dia pun meminta maaf dan berjanji akan memberikan wejangan pada temannya itu dan tidak akan mengulangi lagi.
Tak lama, dia sadar, dan teman-temannya sudah panik melihatnya tidak bangun-bangun. Dia pun menceritakan apa yang dilihat dan teman-temannya ikut berdoa dan maaf. Kemudian, perjalanan mereka pun berakhir dengan lancar.
2. Gunung Slamet
Gunung Slamet |
Gunung Slamet Berada di antara lima kabupaten, Brebes, Banyumas, Purbalingga, Tegal dan Pemalang, Jawa Tengah, Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 meter. Gunung ini Sangat dikenal dengan medannya yang begitu sulit dan membahayakan. Selain itu juga dikenal dengan penunggunya yang berada di pohon-pohon besar.
Hal serupa pernah dialami oleh salah seorang pendaki pria asal Tangerang,Banten yang mendaki bersama lima temannya. Pada malam pertama mereka sampai di pos tiga setelah memulai perjalanan dari dukuh Bambangan. Malam itu hujan semakin deras yang membuat pendaki ini kalang kabut membangun tenda yang terus diterpa angin kencang. Akhirnya hujan reda sekitar dua jam kemudian. Namun, salah satu pendaki pada saat tidur terusik dengan suara dari pohon besar yang berada di dekat mereka.
Ternyata pendaki ini memiliki indera keenam dan melihat sosok makhluk besar bertengger di puncak pohon. Makhluk tersebut berbentuk kelelawar seukuran manusia dewasa, berwarna putih dengan kepala manusia. Meski begitu, makhluk itu ternyata tidak mengganggu mereka secara berlebihan. Hanya membuat suara pada pepohonan.
Pendaki itu kembali tertidur sampai pagi. Kemudian, mereka pun melanjutkan perjalanan ke puncak. Betapa terkejutnya pendaki itu ketika melihat sesosok hitam telah 'menunggu' mereka di posko ke enam. Dia pun berusaha tenang, karena pemandangan yang mengerikan. Wajah makhluk itu hitam legam dengan mata yang terbuka lebar berwarna merah.
Pendaki itu membaca doa-doa selama beristirahat. Teman-temannya yang sudah paham dengan kemampuannya ikut berdoa bersamanya. Tak lama suasana lebih nyaman dengan kicauan burung dan bertemu dengan tim lain. Perjalanan mereka berlanjut dengan lancar dan tanpa gangguan serta penampakan sejak doa-doa yang dipanjatkan sepanjang jalan.
3. Gunung Penanggungan
Gunung Penanggungan |
Gunung Penanggugan yang berada di ketinggian 1.653 meter dan merupakan bagian dari kluster pegunungan bersama Gunung Arjuno dan Welirang. Tepatnya, gunung ini terletak di antara Kabupaten Mojokerto (barat) dan Kabupaten Pasuruan (timur). Jaraknya 55 kilometer dari Surabaya, Jawa Timur. Gunung ini juga terkenal sebagai salah satu dari sembilan gunung suci di Jawa.
Ekspedisi di gunung ini pun tak kalah angker dengan gunung besar lainnya. Berawal dari perjalanan dua kelompok pendaki yang memang pecinta alam. Mereka memulai perjalanan dari Jakarta menuju Tamiajeng, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas. Keindahan alam pun memberikan pemandangan nyaman bagi semuanya.
Pada saat hari menjelang sore mereka sampai di pos dekat puncak bayangan (hampir puncak). Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat di pos tersebut selama 30 menit, kemudian mereka melanjutkan perjalanan untuk segera sampai puncak bayangan. Setibanya di sana, gelapnya malam pun menutup jalur dan membuat mereka terpaksa harus berkemah di salah satu goa.
Pada waktyu menjelang tengah malam, mereka mendengar suara orang ramai-ramai ngobrol seperti di atas mereka dan merekapun mengira sudah ada yang mencapai puncak bayangan terlebih dahulu. Meskipun selama perjalanan mereka tidak melihat ada pendaki lain. Kemudian, saat mereka memutuskan untuk tidur, terlihat lampu-lampu senter seperti menyinari jalur pendakian.
Mereka pun mengira itu adalah kumpulan pendaki lain yang akan menuju puncak bayangan, dan merekapun memberikan signal untuk bergabung di goa itu. Namun, sinar itu tidak bergerak mendekati mereka dan hanya berada di satu tempat saja. Tak lama kemudian mereka pun terlelap karena capek. Paginya mereka melanjutkan perjalanan untuk melihat matahari terbit. Sampai di puncak, mereka menikmati terbitnya matahari, tapi kebingungan dan heran setelah melihat tidak ada satu orang pun pendaki lain yang berada di puncak.
Setelah menikmati matahari terbit, mereka pun turun dan kembali ke pos awal. Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang terdengar mengobrol dan lampu senter siapa itu?
Ekspedisi di gunung ini pun tak kalah angker dengan gunung besar lainnya. Berawal dari perjalanan dua kelompok pendaki yang memang pecinta alam. Mereka memulai perjalanan dari Jakarta menuju Tamiajeng, Desa Tamiajeng, Kecamatan Trawas. Keindahan alam pun memberikan pemandangan nyaman bagi semuanya.
Pada saat hari menjelang sore mereka sampai di pos dekat puncak bayangan (hampir puncak). Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat di pos tersebut selama 30 menit, kemudian mereka melanjutkan perjalanan untuk segera sampai puncak bayangan. Setibanya di sana, gelapnya malam pun menutup jalur dan membuat mereka terpaksa harus berkemah di salah satu goa.
Pada waktyu menjelang tengah malam, mereka mendengar suara orang ramai-ramai ngobrol seperti di atas mereka dan merekapun mengira sudah ada yang mencapai puncak bayangan terlebih dahulu. Meskipun selama perjalanan mereka tidak melihat ada pendaki lain. Kemudian, saat mereka memutuskan untuk tidur, terlihat lampu-lampu senter seperti menyinari jalur pendakian.
Mereka pun mengira itu adalah kumpulan pendaki lain yang akan menuju puncak bayangan, dan merekapun memberikan signal untuk bergabung di goa itu. Namun, sinar itu tidak bergerak mendekati mereka dan hanya berada di satu tempat saja. Tak lama kemudian mereka pun terlelap karena capek. Paginya mereka melanjutkan perjalanan untuk melihat matahari terbit. Sampai di puncak, mereka menikmati terbitnya matahari, tapi kebingungan dan heran setelah melihat tidak ada satu orang pun pendaki lain yang berada di puncak.
Setelah menikmati matahari terbit, mereka pun turun dan kembali ke pos awal. Namun, mereka bertanya-tanya, siapa yang terdengar mengobrol dan lampu senter siapa itu?
4. Gunung Merbabu
Gunung Merbabu |
Kejadian aneh yang satu ini dialami oleh pendaki ketika melewati Kopeng Thekelan. Pendaki ini sudah sangat hafal dengan jalur ini. Hari itu, dia bersama delapan rekannya, melakukan ekspedisi di Gunung Merbabu.
Sesampainya di posko satu, mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil foto-foto bersama. Namun, timnya yang lain yang sudah ingin bergerak, diberi kesempatan untuk mendaki terlebih dahulu. Pendaki ini akhirnya asyik foto-foto, baru tersadar kalau sudah terlalu lama ditinggal teman pendaki lainnya.
Akhirnya dia memutuskan untuk menyusul para pendaki lainnya. Pada waktu di tengah perjalanan, dia bertemu seorang pendaki wanita yang juga mengaku sendiri menuju ke puncak. Akhirnya mereka memutuskan untuk mendaki bersama. Seiring perjalanan mereka mengobrol dan akhirnya perjalanan mereka terhambat oleh cuaca yang buruk. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat dan bermalam di satu lokasi. Keesokan paginya pendaki wanita itu bangun dan meminta izin untuk jalan terlebih dahulu.
Pria itu baru bangun beberapa jam kemudian. Betapa kagetnya dia pada saat terbangun karena badannya tidur dekat tepi tebing. Dia pun segera membereskan barang dan menyusul temannya di puncak. Dalam perjalanan dia melihat tas yang masih terlihat penuh dan tidak ada jejak pendaki lain di sekitarnya. Dia mengira bahwa itu adalah ransel milik pendaki wanita yang sudah berangkat tadi pagi.
Dia pun membawa bersamanya. Ketika sampai puncak, dia bingung ketika timnya mengaku tidak ada orang yang sampai ke puncak selain mereka. Dia pun berpikir bahwa wanita itu menyerah dan turun. Akhirnya ransel itu dibawa serta ketika menyelesaikan ekspedisinya.
Dia bermaksud mengembalikan ransel itu, karena terdapat alamat yang tergantung di sisinya. Bersama beberapa orang dari tim, dia akhirnya menemukan rumah pendaki wanita itu. Dia bertemu dengan ibu dari pendaki wanita itu. Namun, bukannya diterima dengan kebahagiaan, tapi air mata menetes dari sang ibu. Dibawalah pria dan timnya ke belakang rumah dan terdapat satu batu nisan yang bertuliskan nama pendaki wanita itu. Pendaki itu ternyata telah hilang selama tiga tahun dan tidak pernah ditemukan jasadnya.
5. Gunung Argapura
Gunung Argapura |
Gunung ini sangat terkenal dengan cerita penampakan noni Belanda yang suka mengganggu para pendaki. Hal tersebut pernah dialami oleh salah seorang pendaki yang kebetulan mahasiswi pecinta alam dari salah satu universitas di Bandung. Dia dan tim melakukan eksplorasi gunung ini sejak pagi hari. Kemudian, mereka beristirahat di taman bunga Edelwis.
Meskipun mereka telah diingatkan untuk tidak memetik, namun salah satu pendaki putri ini bersikukuh untuk memetiknya. Setelah memetik dan puas memainkan bunga itu, mereka bergerak lagi menuju puncak. Namun, satu jam kemudian, menurut pengakuan teman yang ada di belakang gadis yang memetik bunga tadi, gadis itu tiba-tiba berbelok ke arah semak-semak. Setelah diteriaki dan dikejar, gadis itu tidak menggubris dan menghiraukan sampai timnya akhirnya kehilangan jejaknya.
Malam yang sudah terlalu gelap membuat mereka terpaksa memutuskan untuk melanjutkan pencarian gadis tersebut pada esok pagi. Keesokan harinya, bersama warga yang ditemui saat perjalanan, mereka bersama-sama mencarinya. Akhirnya gadis tersebut ditemukan di jalur buatan Belanda untuk menembus semak-semak. Gadis itu kelihatan lemas dan syok dan akhirnya dibawa ke rumah salah satu warga.
Setelah gadis tersebut sadar dan tenang, dia bercerita bahwa tiba-tiba dia digandeng wanita pirang dengan paras cantik. Dia dibawa ke sebuah kompleks rumah-rumah orang Belanda. Dia seperti diingatkan untuk lebih mawas diri ketika di gunung ini oleh perempuan Belanda tersebut. Kemudian, badannya mulai lemas ketika noni itu meninggalkannya.
6. Gunung Ungaran
Gunung Ungaran |
Gunung Ungaran berada di Kabupaten Semarang, Gunung Ungaran yang berketinggian 2.050 meter ini juga dapat dilihat pengendara yang melakukan perjalanan darat ke selatan Semarang, dan gunung tersebut akan berada tepat di sisi kanan. Namun, Gunung Ungaran sama dengan gunung lain yang juga menyimpan cerita misteri, mulai dari penunggu sampai kejadian-kejadian mistis. Salah satunya yang dialami oleh seorang pendaki yang tanpa sengaja bertemu penunggu dari salah satu jalur perbukitan.
Pada waktu itu pria yang berasal dari Kota Malang ini berangkat sendiri menuju lokasi pendakian. namun pada saat mendekati lokasi pendakian, dia mulai merasa tidak nyaman. Namun dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Memulai pendakian pukul 16.00 WIB, pendaki itu merasa kesulitan karena medan yang terasa lebih berat saat itu.
Akhirnya pendaki tersebut sampai di sebuah hutan dengan lapangan sangat luas dan diapun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Malam pun datang dan akhinrya dia memutuskan untuk berkemah di sana. Setelah dia menyiapkan tenda dan api unggun, suasana di sekitarnya tiba-tiba berubah hening. Padahal, awalnya terasa berisik oleh suara dedaunan dan hewan.
Diapun memutuskan untuk tidak peduli dan kembali tidur. Saat tengah malam dia terbangun oleh suara erangan hewan liar. Diapun mengira jiwanya sudah dalam bahaya karena melihat bayangan yang menyerupai harimau. Namun, hanya beberapa saat kemudian bayangan dan suara tersebut hilang di kegelapan malam. Dia memutuskan untuk melihat sekitar. Saat membuka tendanya, tak disangka sebuah sosok hitam besar ada di depan tendanya. Tepat di samping sosok itu adalah macan kumbang yang hitam gelap, tapi matanya bersinar hijau.
Melihat itu pun, pendaki itu mulai membaca doa. Dia memejamkan mata. Kemudian, seolah-olah ada tawa datang dari sosok hitam itu. Seperti ada suara teriakan dari dalam hutan. Dia pun kaget dan tak sadarkan diri. Saat terbangun, dia sudah berada di tengah hutan tanpa tenda dan api unggunnya. Dia juga terbangun setelah dibangunkan oleh kelompok pendaki yang kebetulan lewat di dekatnya.
7. Gunung Semeru
Gunung Semeru |
Gunung yang satu ini dengan ketinggian 3.676 meter, Gunung Semeru ada di antara dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang. Gunung ini juga masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Menjadi gunung tertinggi di Jawa, Gunung Semeru juga tidak sedikit telah menelan korban. Sama seperti cerita yang satu ini ketika perjalanan sekelompok pendaki dan satu anjing ini yang akan membuatmu merinding.
Hari itu sekelompok pemuda ini memutuskan untuk melakukan ekspedisi di Gunung Semeru. Mereka merupakan kumpulan pecinta alam dari Surabaya. Sesuai dengan jadwal, persiapan yang mereka lakukan telah selesai dan mereka langsung bergegas memulai pendakian. Namun tak lama, mereka bertemu dengan seorang pendaki wanita.
Pendaki wanita tersebut mengaku sendiri dan ingin menuju puncak. Akhirnya, dia pun diajak bergabung dengan kelompok pendaki ini. Dengan mudah, mereka cepat akrab dengan pendaki wanita yang ramah serta mudah bergaul ini. Tak terasa mereka berada di salah satu pos yang sudah dekat puncak. Namun, karena malam telah tiba, mereka memutuskan untuk berkemah.
Memasuki malam, mereka pun terlelap. Meski begitu mereka tetap bergantian berjaga. Pendaki pertama yang berjaga membawa anjing untuk mengawasi binatang buas. Namun, tidak lama saat tengah malam, pendaki itu melihat pendaki wanita itu keluar dari tendanya dan berjalan ke arah hutan. Dalam keadaan bingung dan khawatir, dia pun mengikuti pendaki wanita itu.
Tak berapa lama, dia kehilangan bayangan wanita itu. Panik, dia langsung bergegas kembali ke kemah untuk membangunkan teman-temannya. Teman-teman yang kaget dengan ceritanya pun bergegas untuk mencari pendaki wanita itu.
Dalam keadaan gelap mereka tak dapat melihat apa-apa. Teriakan mereka pun percuma. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencarinya pagi hari. Pagi menjelang, mereka sudah beres-beres dan membagi kelompok dalam dua tim untuk mencari.
Salah satu kelompok tersebut mencari sampai bibir jurang Semeru. Mereka melihat sebuah ransel yang mirip dengan ransel milik pendaki wanita itu. Penasaran, mereka akhirnya menuruni jurang. Sesampainya di dasar, mereka menemukan tas ransel dan jasad yang sudah membusuk. Akhirnya, menunggu kedatangan teman lainnya, mereka membawa jasad tersebut ke posko terdekat untuk melaporkan temuan ke SAR.
SAR yang langsung mendatangi dan meninjau kondisi mereka pun mengatakan bahwa itu adalah jasad pendaki wanita. Mereka meyakini itu pendaki wanita yang bersama mereka sejak kemarin. Namun, yang membuat mereka terkejut adalah fakta bahwa jasad tersebut adalah pendaki yang sudah hilang selama satu bulan. Mereka pun terduduk lemas setelah mendengar penjelasan SAR.
8. Gunung Sumbing
Gunung Sumbing |
Dengan ketinggian 3.371 meter, Gunung Sumbing ada di antara tiga kabupaten, yakni Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Seperti gunung-gunung lainnya, memang terdapat sejumlah pantangan yang harus ditaati pendaki. Salah satunya adalah tidak boleh naik gunung dalam jumlah ganjil.
Namun, kumpulan mahasiswa pecinta alam ini tidak menggubris dan berangkat bersebelas orang. Saat mereka mau mendaki gunung, baru seperempat jalan, personil mereka bertambah satu orang. Pendaki wanita yang punya indera keenam menyadari hal itu, meski begitu dia tidak menggubris dan tetap melanjutkan perjalanan.
Sampai di puncak, anggota ke-12 itu sudah hilang. Mereka pun beristirahat bersama, tapi penampakan tak mengenakkan mengusik mereka. Pocong muncul di antara mereka ketika sedang duduk mengelilingi api unggun. Empat orang menyadari kehadiran makhluk tersebut, termasuk pendaki yang punya indera keenam. Dia pun secara sengaja mengajak teman-temannya untuk berdoa, dengan alasan mengucap rasa syukur sudah bisa sampai.
Selesai berdoa, pocong tersebut hilang. Akhirnya mereka beristirahat sebelum turun keesokan harinya. Kejadian mistis kembali mereka alami ketika turun. Sesosok pocong mengikuti dan mengawasi mereka. Tanpa digubris, tiba-tiba pendaki yang memiliki indera keenam itu melihat sebuah pintu besar dekat lereng gunung dekat posko istirahat mereka. Pintu tersebut sangat tinggi dan indah. Terdapat penjaga dan sesosok wanita yang memanggil-manggil pendaki itu. Panggilan itu terdengar oleh ke-11 pendaki tersebut. Mereka langsung bergegas berjalan dan menuruni gunung.
9. Gunung Salak
Gunung Salak |
Saat tengah mendaki, salah satu pemuda itu melihat sosok hitam yang melambaikan tangan ke dia. Dirinya langsung bertanya pada teman yang berada di dekatnya apakah melihat hal serupa. Temannya hanya berkata tidak dan memintanya untuk membiarkan sosok itu. Jelang malam, cuaca yang tidak mendukung akhirnya membuat mereka membangun kemah lebih awal.
Ketika berhasil membangun tenda, pemuda yang melihat sosok hitam tadi tidak dapat tidur karena ada perasaan yang tidak nyaman. Dia pun akhirnya terjaga dan memutuskan untuk keluar tenda. Tak disangka di luar tenda sudah ada sejumlah 'pasukan' berseragam tentara berwajah pucat mengeliling tenda mereka. Dalam kondisi ketakutan, dia tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih ketika seekor macan menatapnya dengan mata bersinar di antara barisan tentara itu.
Namun, tak lama kemudian terdengar suara lantunan ayat-ayat doa dari bukit di atas mereka. Suara tersebut berasal dari seorang wanita. Meski begitu dia tidak melihat wanita itu. Dia pun pelan-pelan mampu masuk ke dalam tendanya lagi dan terlelap berkat lantunan doa yang juga mengusir 'pasukan' tersebut.
10. Gunung Gede
Gunung Gede |
Siang itu sekumpulan pendaki remaja menaiki gunung tersebut bersama beberapa pemandu. Hal tersebut dilakukan demi keamanan. Menjelang sampai ke puncak, rombongan tersebut beristirahat. Namun, salah satu pendaki melakukan tindakan yang tidak sopan. Dirinya buang air kecil sembarangan tanpa permisi terlebih dahulu. Setelah kencing sembarangan, pandangannya langsung kabur.
Dia langsung melihat sesosok pria dengan pakaian kerajaan sambil membawa keris. Di sisinya terdapat dua ekor macan yang mengerang. Sosok tersebut dipercaya sebagai penunggu yang marah akibat tindakan tidak sopan pendaki ini. Dia pun kesurupan. Kemudian, dari perspektif teman-temannya, pendaki itu mengerang dengan nafas berat dan berlari-larian naik dan turun tanjakan itu.
Teman-temannya yang kebingungan pun hanya bisa ikut berteriak histeris. Sementara pemandu dan beberapa pendaki lain berusaha menenangkannya. Dalam pandangannya, dia seperti dibawa ke sebuah era yang penuh dengan orang-orang zaman kerajaan. Dia kemudian merasa seperti ditarik menjauh dari kerajaan kemudian mulai sadarkan diri.
Saat sadar, dia kembali melihat sosok penunggu tersebut dalam keadaan marah bersama dua ekor macan tadi. Dia sadar dengan kondisi badannya sudah dibaringkan di posko terdekat. Raut wajah teman-teman dan pemandu sudah khawatir.
Tidak hanya sampai di situ, keesokan harinya saat turun, dia melewati posko yang sama ketika kesurupan dan seperti mendengar bisikan dalam bahasa Jawa, diiringi oleh erangan geram harimau. Dia pun bergegas mengucap doa dan berangkat dari posko itu untuk turun.
WWW.TIKIQQ.COM
Agen Bandarq, Bandarq, Domino99, Dominoqq, Domino Qiu Qiu, Agen Domino99, Agen Dominoqq, Agen Domino Qiu Qiu, Qiu Qiu Online
0 Response to "10 Cerita Misteri Gunung Gunung Di Indonesia Yang Bikin Merinding"
Post a Comment